WISATA
BELANJA
MENCARI PERHIASAN MURAH
BERKUALITAS? PASAR BATU AJI TEMPATNYA!
Penulis: Eka Novita Damayanti
Siang itu, dua tahun lalu, saya dan ibu saya berbasah
peluh, meliuk-liuk berjalan, bersuasah payah, melewati lapak-lapak pedagang kali lima di Pasar
Mester Jatinegara dan dagangan mereka yang digelar begitu saja menghalangi
orang-orang melangkah. Kami mencari kios deretan kios pedagang asesoris wanita
yang kata ibu saya ada di sekitar Pasar Mester ini. Niat hati saya ingin
membeli asesoris perhiasan dari batu alam untuk dipakai ke pernikahan saudara
beberapa hari mendatang. Sedikit perhiasan emas yang saya punya sudah terlalu
sering saya pakai. Sedikit bosan dan ingin mencoba tampil sedikit beda dengan
perhiasan dari batuan alam.
Satu jam lebih keluar masuk gang-gang
kecil di antara kios, lapak dan gelaran dagangan, kami mampir ke beberapa kios.
Lihat sana lihat sini. Coba sana coba sini. Sempat beberapa kali menawar, tapi
tak sekerat asesoris pun yang benar-benar saya suka. Capek, lapar menggunung
menjadi kesal. Hasrat untuk memilih asesoris tiarap dan saya mau pulang saja. Tapi mengingat pernikahan keluarga
yang tinggal beberapa hari, membuat saya pasrah, ambil yang mana saja lah yang
penting asesoris! Tapi tidak begitu dengan ibu saya. Setiap saya mengambil
sebuah kalung, setiap kali juga ibu saya protes, “Sepertinya warnanya nggak
bagus.” atau “Yang itu modelnya gak bagus buat kamu!” Ibu saya yakin sekali
kami akan mendapatkan asesoris terbaik di sederetan toko yang pernah beliau
kunjungi dulu. Hanya saja beliau lupa di mana sederetan toko itu berada.
Dengan semangat yang hampir pupus, kami
bertanya kepada beberapa penjual di Pasar Mester itu di mana gerangan toko
asesoris yang berderet di sekitar situ. Tak banyak yang tahu. Hanya seorang yang
berkata kemungkinan yang kami maksud adalah pedagang asesoris dari batu di
Pasar Batu Aji Rawa Bening, Jatinegara.
“Tempatnya memang tak jauh dari
sini. Tapi kalau berjalan ya, jauh juga.” katanya. Mengikuti sarannya, saya dan
ibu naik mikrolet M6 arah Stasiun Jatinegara tepatnya Jalan Bekasi Barat. Kami
berhenti tepat di depan stasiun. Berjalan sedikit dan bertemulah apa yang kami
cari-cari. Sebuah bangunan empat lantai bernama Jakarta Germs Center (JGC) atau masyrakat banyak menyebutnya sebagai
Pasar Batu Aji Rawa Bening. Di pelatarannya
terpancang patung asesoris sebagai pertanda tempat ini adalah pusatnya
perkulakan perhiasan. Halamannya juga luas, namun saat datang ke sana tahun
2010 itu, tak satu kendaraan saya dapati di halamannya. Perkiraan saya, kemungkinan
kendaraan terparkir di parkiran khusus di gedung itu.
Masuk ke dalam, saya dan ibu dapati
ruangan luas, bersih yang masih sangat baru. Memang masih sangat baru karena
baru saja rampung direnovasi total dan diresmikan pada tahun 2010 itu atau beberapa
saat sebelum kedatangan kami. Tak hanya luas, bersih dan masih sangat baru,
gedung berlantai empat ini juga nyaman karena dilengkapi AC dan kios-kiosnya
berderet rapi. Pantas ibu tidak mengenali tempat ini, padahal waktu datang dari
arah Cililitan tadi, kami melewati tempat ini.
Menurut data yang saya himpun kemudian, 1.330 kios dan 228 lapak di tempat ini yang menjual berbagai macam batu aji mulai dari batu permata. Begitu masuk, mata langsung tertambat pada deretan kios di pintu masuk yang menjuntaikan kalung-kalung batu warna-warni nan menggoda. Langsung saya dekati dan benar saja, kalung-kalung itu memang sangat cantik dan modelnya juga sangat mengikuti jaman. Saya sampai bingung mau pilih yang mana karena semuanya juga bagus-bagus dan harganya pun sangat terjangkau alias murah. Ingin saya beli semua, sayang keuangan terbatas.
Kalung-kalung cantik yang ada di salah satu lapak penjual (Desi Puspasari/detikTravel)
“Tahan dulu, masih banyak di dalam.”
kata ibu mengajak saya masuk ke dalam. Dan memang benar, makin ke dalam makin
banyak pilihan. Saya jadi pusing. Kalau tadi pusing karena tidak satupun
asesoris yang menarik hati, sekarang pusing karena terlalu banyak pilihan.
Akhirnya saya beli beberapa sesuai dengan anggaran yang ada.
Courtesy of: Desi Puspasari/detikTravel
Kami melanjutkan acara belanja dengan melihat-lihat kios-kios lainnya. Benar kata orang, dengan semua kenyamanan yang di sebutkan sebelumnya plus kebersihannya areal dan udara dari asap rokok, gedung Jakarta Germ Center ini benar-benat membuat orang-orang yang datang betah berlama-lama.
Selanjutnya, tangga menuju ruangan bawah menarik perhatian kami. Penasaran, kami telusuri anak tangganya. Ternyata, di lantai dasarpun pengunjung tak kalah banyaknya. Di lantai dasar ini pembeli tidak hanya bisa membeli perhiasan atau asesoris yang sudah jadi, tapi juga bisa memesan kalung, cincin atau gelang model tertentu yang mereka maui. Bawa saja model yang Anda inginkan, para pedagang di sini bisa mengerjakannya untuk Anda. Begitu setidaknya yang dikatakan Pak Ahmad, sebut saja demikian, seorang pengrajin batu alam yang kami temui di sini. Menurut beliau, selain modelnya bisa memilih sendiri, jenis batu alamnya juga bisa disesuaikan dengan keinginan. Mau yang asli, ada batu-batu alam nan indah semacam Arizona Stabilized Turq, Dyed Lapis, Malachite, Tigereye, Pendot, Citrine, Rock Crystal, Red Tigereye, Black Onix, Snowflake, juga Leopard Skin yang diimpor dari luar negeri atau batuan alam asli Indonesia seperti batu Kalimaya dari Banten dan kecubung dari Kalimantan yang tersohor di dunia, tempat ini menyediakan. Mahal? Sudah pasti. Harganya konon berkisar sampai puluhan juta rupiah bahkan lebih. Namun calon pembeli berkantung terbatas seperti saya juga tak perlu khawatir karena masih ada batuan sintetis yang harganya terjangkau tapi keindahannya tak perlu diragukan.
Bermacam batuan alam yang indah dalam dan luar negeri ada di sini.
(Photo milik: Desi Puspasari/detikTravel)
Aktivitas para pedagang dan pengrajin batu aji dan permata di JGC.
(Photo milik: Desi Puspasari/detikTravel)
Seorang pembeli tengah mengagumi keindahan batuan alam yang dipajang.
Photo Milik: Majalah Sriarum.
Mengetahui ibu saya punya darah Banjarmasin dari ibunya (nenek saya), Pak Ahmad yang juga orang Banjarmasin dengan senang hati membagi ilmunya kualitas batuan alam tergantung pada bentuk, kebersihan, dan umur batu. Masih juga mengajari ketrampilannya kepada kami tentang bagaimana mengenali batuan alam asli dan batuan sintetis. Ternyata tak semudah yang saya bayangkan.
Sebuah batu kecubung asli Kalimantan menarik hati ibu. Setelah bernegosiasi, ternyata harganya jauh di atas dana yang kami punya meskipun kami sudah mendapat special potongan harga dari Pak Ahmad ini. Di tempat ini memang diperlukan keahlian tawar menawar dengan pedagang untuk mendapatkan batu alam berkualitas dengan harga yang bagus.
Sebelum
pulang, kami naik ke lantai di atas ruangan pertama kami masuki tadi. Saat itu, tak banyak kios yang kami lihat di sini.
Hanya beberapa saja, itupun dengan pajangan barang dagangan yang tak terlalu
banyak.
Suasana
museum kecil di Jakarta Germs Center
(Photo milik: Desi Puspasari/detikTravel)
Selang beberapa waktu kemudian, yang
saya tahu, di tempat itu ada semacam museum kecil yang memamerkan barang-barang
bersejarah semacam
lukisan-lukisan, fosil, akar-akaran
dan sebagainya yang sudah berumur ratusan tahun dan harganya tentu saja sangat
tinggi. Barang-barang antik ini ada yang berasal dari luar negeri yang
merupakan hibah atau hadiah, ada pula yang merupakan koleksi milik pedagang
yang dititipkan di galeri tersebut. Pengunjung tak perlu mengeluarkan biaya
untuk masuk ke museum kecil ini alias gratis.
Dengan semua fasilitas pelengkap
seperti masjid, laboratorium sertifikasi, ruang pembuatan batu, parkiran yang
sangat nyaman, tak heran Suku Dinas (SUDIN) Pariwisata Jakarta Timur menjadikan
Jakarta Germs Center atau Pasar Batu Aji Rawa Bening, Jatinegara bersama-sama
dengan gedung eks Kodim, Stasiun Jatinegara dan Gereja Koinonia sebagai
bangunan tradisional tujuan wisata turis dalam dan luar negeri ke Jakarta
Timur.
Berbagai langkah promosi sudah dicanangkan seperti bekerjasama
dengan biro-biro perjalanan untuk dapat memasukkan Jakarta Germs Center alias
Pasar Batu Aji, Jatinegara ke dalam agenda kunjungan wisata belanja di
Indonesia, mencetal brosur-brosur promosi yang disebar di kedutaan-kedutaan
besar serta menggelar Festival Wisata Jatinegara 2012 yang dibuka oleh Wakil
Walikota Drs. HR. Krisdianto, M.Si yang disemarakan dengan kesenian tradisional
Betawi. Hasilnya sudah mulai kelihatan. Selain kunjungan pembeli asal dalam
negeri yang cukup banyak utamanya pada akhir pekan dan hari libur, pembeli dari
luar negeri seperti Abu Dhabi di Uni Emirat Arab, Singapura, Malaysia, China
dan Korea juga ramai berdatangan ke tempat ini. Ada yang sekedar melihat-lihat
proses pembuatan batu alam menjadi perhiasan-perhiasan cantik, tak sedikit juga
yang jatuh hati kemudian membeli seperti yang saya dan ibu lakukan. Sebagai
tambahan, untuk yang memerlukan jasa Guide
untuk melihat-lihat tempat ini, disediakan juga jasa Guide untuk turis perorangan maupun kelompok.
Terakhir, saya berharap semoga
artikel ini dapat ikut berkontribusi mempromosikan wisata belanja di DKI
Jakarta khususnya Jakarta Timur.
untuk harga bagaimana? apakah sama murahnya dengan di pasar mester?
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
HapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
Harganya sih kurang lebih sama mbak. Tapi pilihan jauh lebih banyak
BalasHapuskeren banget ya
BalasHapussaya memiliki bongkahan batu Bacan Asli Halmahera Maluku Utara dan mencari pembeli, bagi yang berminat Hubungi Saya Hp : 081220025214 (ATO) Anda bisa datang langsung ditempat Saya. Alamat : Jln Merdeka No 2 SOFIFI Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara / Samping Kantor Camat. Email hukumsugiarto@gmail.com
BalasHapus